Kami adalah petani sekaligus produsen dan supplier baglog jamur tiram putih dan coklat. Adapun jamur tiram yang kami hasilkan dan pasarkan adalah jenis jamur tiram putih dan coklat. Pada penanaman dan budidayanya kami menggunakan baglog dengan kapasitas berat untuk jamur putih adalah 1,7 kg dan jamur coklat 1,3 kg. Adapun 1 baglog jamur putih minimal 4-6 kali panen dengan masa produksi 5-6 bulan, sedangkan Jamur tiram coklat masa produksi kurang lebih sekitar 2 bulan setengah (75 hari). Dari satu baglog dapat menghasilkan Berat hasil panen dalam 300 gram.
Jamur tiram atau Pleurotus ostreatus merupakan jamur pangan atau yang bisa dimakan dari kelompok Basidiomycota. Jamur ini termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih, krem hingga coklat, lalu tudungnya (kepala) berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengahnya agak sedikit cekung.
Karakteristik Umum Jamur Tiram
Jamur tiram ini memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (pleurotus) dan memiliki bentuk seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.
Bagian tudung atau kepala dari jamur tersebut mempunyai warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih. Permukaan kepala jamur cukup licin dengan diameter sekitar 5 hingga 20 cm, lalu pada tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur ini memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Jamur tiram bisa dijumpai di alam bebas, hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk.Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Dengan demikian, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.
Siklus Hidup Jamur Tiram
Pada umumnya jamur tiram mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya secara aseksual maupun seksual.
- Reproduksi aseksual jamur terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium.
- Reproduksi secara seksual terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa. Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium.
Pada mulanya basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik (miselium dengan inti haploid). Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk. Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium.
Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium. Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela). Dari spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini kemudian akan memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus). Kemudian hifa monokarion akan mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion). Dalam tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga membentuk bakal jamur. Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk.
Kandungan Nutrisi dan Manfaat dari Jamur Tiram
Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu yang mempunyai kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan jenis jamur kayu lainnya. Dalam 100 gram jamur tiram kering memiliki kandungan nutrisi:
- Protein => 10,5-30 atau 4%
- Lemak => 1,7-2 atau 2%
- Karbohidrat => 56 atau 6%
- Thiamin => 0,20 mg
- Riboflavin => 4,7-4,9 mg
- Niasin => 77,2 mg
- Kalsium => 314,0 mg
Jamur ini memiliki kandungan lebih tinggi dibanding dengan jamur lainnya karena mengandung 18 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol. Selain itu, jamur tiram ialah sumber protein nabati yang rendah kolesterol jadi dapat mencegah penyakit darah tinggi (hipertensi) dan sangat aman bagi mereka yang beresiko terhadap serangan jantung.
Hal tersebut dikarenakan keunggulan yang spesifik dari jamur tiram bila dibandingkan tanaman lain maupun hewan adalah kemampuannya dalam mengubah cellulose/lignin menjadi polisakarida dan protein yang bebas kolesterol sehingga baik untuk menghindari kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dan itu dapat mengurangi serangan darah tinggi (stroke) yang dapat muncul sewaktu-waktu.
Kandungan asam folatnya (vitamin B-komplek) yang tinggi dapat menyembuhkan anemia dan sebagai obat anti tumor, mencegah dan menanggulangi kekurangan gizi dan sebagai obat kekurangan zat besi, serta baik juga dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.
Jamur tiram memiliki sifat menetralkan racun dan zat-zat radioaktif dalam tubuh. Khasiat jamur tiram untuk kesehatan adalah menghentikan pendarahan dan mempercepat pengeringan luka pada permukaan tubuh, mencegah penyakit diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah, memurunkan kolesterol darah, menambah vialitas dan daya tahan tubuh serta mencegah penyakit tumor atau kanker, kelenjar gondok, influenza, sekaligus memperlancar buang air besar.
Budidaya Menggunakan Baglog Jamur Tiram Coklat dan Putih
Jamur tiram salah satu jenis jamur yang banyak dibudidayakan karena sebagian besar dapat dimakan. Selain itu, kandungan nutrisi yang baik dalam jamur tiram menjadikan banyak orang tertarik untuk memulai usaha budidaya jamur tiram. Berikut ini tahap dan cara budidaya jamur tiram menggunakan media tanam baglog yang mudah untuk pemula :
1. Syarat Tumbuh
Sebelum mengetahui bagaimana cara budidaya jamur tiram, perlu diketahui syarat tumbuh jamur tiram agar jamur dapat tumbuh dengan baik. Jamur tiram tumbuh optimal pada kayu lapuk yang tersebar di dataran rendah sampai lereng pegunungan atau kawasan yang memiliki ketinggian antara 600 m-800 m diatas permukaan laut. Kondisi lingkungan optimum untuk pertumbuhan jamur tiram ialah tempat yang teduh dan tidak terkena pancaran (penetrasi) sinar matahari secara langsung dengan sirkulasi udara lancar dan angin sepoi-sepoi basah.
Secara alami jamur tiram banyak ditemukan tumbuh di batang-batang kayu lunak yang telah lapuk seperti pohon karet, damar, kapuk atau sengon yang tergeletak di lokasi yang sangat lembab dan terlindung dari cahaya matahari. Pada fase pembentukan miselium, jamur tiram membutuhkan suhu 22 – 28º C dan kelembaban 60% – 80%. Pada fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu 16 – 22º C dan kelembaban 80% – 90% dengan kadar oksigen 10%.
2. Memilih Bibit
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pilihlah hanya bibit jamur yang baik dan berkualitas. Ada banyak petani jamur tiram mengabaikan hal ini yang akhirnya menyebabkan jamur tidak tumbuh seperti yang seharusnya sehingga hasilnya pun tidak sesuai harapan. Untuk mendapatkan bibit jamur tiram yang baik, bisa dilakukan dengan dua cara ini:
- Membibitkan sendiri bibit murni hingga mendapatkan bibit F1
- Membeli dari instasi penyedia bibit jamur Tiram yang terpercaya
Tetapi, jika masih pemula disarankan untuk membeli saja bibit jamur tiram yang akan dibudidayakan. Usahakan memilih bibit jamur tiram dengan BER sekitar 75%. Lalu pastikan juga bibit jamur berwarna putih dan telah tumbuh penuh merata dimedia tumbuh nya. Anda bisa membelinya melalui kami.
3. Tahap Pembuatan Media
Umumnya, media tempat pertumbuhan jamur tiram ialah dengan menggunakan baglog. Baglog ini ialah terbuat dari bekatul, grajen (serbuk gergaji) serta kapur. Campuran tiga bahan inilah yang nanti menjadi tempat keluarnya jamur tiram.
Cara membuat baglog sendiri harus memperhatikan perbandingan grajen dan bekatul. Perbandingannya yaitu 10:1 atau 100 kg grajen banding 10 kg bekatul, serta 1-2 kg kalsium atau kapur. Langkah berikutnya adalah :
- Aduk rata semua bahan yang sudah dicampur, jangan lupa untuk tambahkan air sekitar 60% dari berat bahan.
- Selanjutnya tutuplah adukan menggunakan terpal atau plastik.
- Gunakan plastik yang berukuran 17×30/20×35/15×30, lalu isilah dengan adonan tersebut. Ingat, komposisinya juga harus padat.
- Umumnya baglog ukuran kecil yang sudah diisi adonan dapat mencapai berat kurang lebih 1,8 kg.
Untuk media tanam atau baglog ini anda dapat membelinya melalui kami dengan harga sesuai yang kami sebutkan diatas.
4. Fermentasi Media
Langkah ke empat ini dapat dibilang penting dilakukan sebelum kita menanam jamur Tiram. Dengan membuat media tumbuh jamur tiram menggunakan proses fermentasi, maka jamur yang dihasilkan juga akan memuaskan. Selain itu, proses fermentasi ini juga berfungsi membunuh jamur liar lain yang berpotensi mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Cara fermentasi media tumbuh budidaya jamur tiram ini cukup mudah, yaitu dengan mendiamkan media tumbuh selama kurang lebih 5 – 10 hari. Hal ini berfungsi untuk proses pelapukan atau pengomposan pada material tanah sudah terjadi.
Pada tahap ini, suhu udara di sekitar media tumbuh jamur juga akan meningkat hingga 70 derajat celcius. Dan perlu untuk dilakukan proses perataan material tanah dengan cara membolak-balikkan material tanah tersebut di semua sisi. Jika baglog sudah berwarna cokelat kehitaman, ini berarti media tumbuh jamur Tiram sudah siap.
5. Sterilisasi Baglog Jamur Tiram
Proses selanjutnya ialah sterilisasi baglog jamur tiram. Di tahap ini kita akan membutuhkan beberapa drum. Drum pertama, isilah drum dengan air sekitar 30-50 cm dari dasar drum. Selanjutnya panaskan air dalam drum hingga mengeluarkan uap. Jangan lupa untuk menutup drum yang sudah dilubangi kemudian diisi dengan selang besar untuk dihubungkan dengan drum ke-dua. Aliran uap akan masuk ke drum ke-dua dari bawah. Lalu, pada bagian atas ditutup dengan pengencang yang diberi lubang untuk selanjutnya dihubungkan dengan drum ke-3.
Drum ke-3 ini juga berisi media dan prosedurnya sama seperti langkah di atas. Sampai pada drum terakhir harus terdapat plastik yang diikat dengan tali tambang. Sebaiknya jangan menggunakan besi karena akan berpengaruh besar pada tekanan. Cara tersebut dikenal dengan sistem steriliasi chanel. Cara ini akan lebih hemat bahan bakar. Selanjutnya, saat suhu media sudah mencapai 60 derajat celcius maka diamkan selama 6 jam agar dingin secara natural. Jika suhunya sudah menunjukkan 40-45 C, buka lagi tutup yang terakhir dan bawa media ke rak.
6. Proses Inokulasi Baglog Jamur Tiram
Setelah proses sterilisasi baglog, tahap selanjutnya ialah pindahkan baglog tersebut ke tempat inokulasi, biarkan selama 1×24 jam sehingga kembali ke suhu normal. Pastikan juga bahwa sirkulasi udara di tempat tersebut berjalan dengan baik agar baglog tidak tercemar bakteri atau spora pathogen.
Berikut ini adalah beberapa tahap pengisisan bibit ke dalam baglog:
- Siapkan botol bibit F3, lalu semprot dengan alkohol. Selanjutnya pada mulut botol sebentar dengan api spiritus sampai sebagian kapas terbakar, lalu matikan.
- Buka kapas penyumbat botol, aduk dengan benda yang sudah disterilkan di atas api.
- Pindahkan bibit dari botol ke dalam baglog sampai sebatas leher baglog tersebut, sekitar 10 gr bibit. Lalu tutup kembali baglog tersebut dengan kapas.
7. Masa Inkubasi Jamur Tiram
Pada tahap inkubasi adlah jamur tiram harus diletakkan di suhu ruang dengan rentang 22-28 derajat selsius. Kelembaban yang diperlukan ialah sekitar 60-70%. Masa inkubasi ini akan berlangsung selama beberapa minggu sampai tumbu miselium. Jika jamur sudah muncul, jamur tiram biarkan terbuka. Jangan lupa semprot jamur setiap hari agar kelembapan terjaga. Dalam satu bulan, jamur tiram ini akan mulai tumbuh besar untuk bisa dipanen.
Ulasan
Belum ada ulasan.